“Respon, apresiasi, dan ekspresi Muslim dalam berinteraksi langsung dengan Al-Qur’an sering disebut sebagai living Qur’an, yaitu Al-Qur’an yang hidup dalam fenomena sosial dan budaya. Salah satu fenomena living Qur’an yang patut mendapatkan perhatian penuh adalah tradisi khataman Al-Qur’an. Khataman di sini adalah perayaan yang diadakan karena seseorang, biasanya adalah anak-anak, menamatkan membaca seluruh Al-Qur’an. Prosesi perayaan ini bisa dilakukan secara sederhana tetapi kebanyakannya dilakukan secara meriah.
Dalam tradisi masyarakat Banjar, khataman Al-Qur’an (batamat Qur’an) bukan hanya sekedar upacara perayaan biasa, melainkan berkaitan erat dalam peralihan status dalam daur hidup Urang Banjar. Secara umum, upacara daur hidup, terbagi menjadi tiga tahapan penting kehidupan manusia, yaitu kelahiran, perkawinan, dan kematian. ”
978-623-7402-78-7
Additional information
Penerbit | |
---|---|
Penulis | |
EISBN | 978-623-7402-79-4 |
ISBN | 978-623-7402-78-7 |
Format | 17×24 |
Halaman | VIII+92 |
Tahun | 2023 |